Ratna Juwita
Sejujur hujan yang menetes di pelataran pipi
Dan padamu, rinduku jatuh lagi
dengan suara hempasan paling lebam
Karena tiap kutilik bayang, yang kutemu hanya ketiadaanmu
Aku masih menghitung detik paling lekat
Antara penantian tanpa sekat dengan kerapuhan paling semat
Tepat. Pada jeda; kau dan ketiadaan,
kuselipkan lamat-lamat cinta tak beriak
yang meleburku dalam malam paling isak
Malang, 23 Desember 2016
Wah, sejujurnya~
Ini puisi yang paling aku suka sejauh ini. Haha.
Puisi ini kubuat untuk mengikuti giveaway buku terbaru Moammar Emka yang berjudul "Dear You Again", tapi gagal sih hehe. Aku tidak menang pada akhirnya, tapi tetap suka dengan puisinya <3
No comments:
Post a Comment