Sunday, 24 February 2019

#BookReview Taiwan Rasa Jepang: "Bertualang ke Taiwan" bersama Jean Anastasia





Judul                : Petualangan ke Taiwan
Sub Judul        : Menikmati Taiwan Luar Dalam
Penulis             : Jean Anastasia
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal               :183 hlm.
ISBN               : 978-602-03-0896-8
Genre              : Nonfiksi/Traveling

“Travelers’ Choice” yang disematkan di pojok kiri atas buku membuat calon pembaca benar-benar mempertimbangkan untuk membawa pulang buku dengan warna mencolok mata ini. Suasana berbau “petualangan” dengan simbol-simbol yang ditampilkan di cover, seperti pesawat, koper, teko, dan kamera semakin merangsang hasrat bertualang lewat membaca.

Cover buku yang menggunakan kuning sebagai warna utama ini, sukses menarik perhatianku di antara tumpukan buku-buku. Aku semakin terdorong untuk membelinya karena sinopsis buku yang memberikan “iming-iming” pada calon pembaca dengan mencatut nama “Jepang”. Siapa yang tidak tahu salah satu negara maju di Asia tersebut? Mungkin banyak orang yang mengidam-idamkan pergi ke Jepang, alih-alih ke Taiwan. Namun, bagaimana jika “sosok” Jepang bisa kita temukan di Taiwan? Hal inilah yang menjadi daya tarik pertama kali.



Jean Anastasia memiliki mimpi untuk bisa pergi ke Taiwan, salah satu negara favoritnya. Tidak hanya pergi untuk berlibur, ia sekaligus menjadi salah satu mahasiswi di negara yang memiliki julukan “Naga Kecil Asia” itu. Ia memang berkeinginan menulis buku mengenai perjalanannya ke berbagai tempat dan berhasil mewujudkannya menjadi buku ini.

Buku setebal kurang dari dua ratus halaman ini berisi foto-foto makanan, tempat wisata, kejadian unik, barang-barang bawaan, dan sebagainya, lengkap dengan penjelasan mengenai pengalaman penulis. Isi buku diawali dengan persiapan perjalanan, seperti barang yang sebaiknya dibawa atau tidak dibawa, proses pengurusan visa, sampai pemilihan pesawat dan hotel. Selain itu, penulis juga menjabarkan secara singkat mengenai musim, makanan Taiwan, sistem transportasi, keamanan, keadaan penduduk, cara membeli tiket MRT, sampai rencana perjalanan yang sebaiknya disusun sebelum berangkat.

Membaca buku ini membuatku seolah sedang mempersiapkan perjalanan untuk diriku sendiri. Terbayang antusiasme apabila aku berangkat ke Taiwan sungguhan. Segala hal ditulis dengan singkat dan informatif, bahkan sampai tempat money changer. Aku merasa yakin bisa pergi ke Taiwan hanya dengan membawa buku ini.

Tidak hanya berupa tulisan, penulis juga menyertakan foto-foto yang menarik. Daripada hanya membaca deskripsi dan gambaran lokasi/suasana yang dimaksud, penulis dengan selektif memilih foto-foto yang dapat membantu pembaca memahami dengan jelas setiap informasi yang diberikannya.

Selain hal-hal penting seperti lokasi wisata dan rute perjalanan, penulis juga memberikan informasi mengenai nomor dan warna bus yang harus ditumpangi, cara membeli tiket di stasiun, keadaan sekitar berbagai lokasi wisata, toko-toko yang menarik, bahkan sampai keadaan jalanan dan sampah. Penulis juga menambahkan beberapa kosa-kata atau kalimat penting dalam bahasa Mandarin pinyin (latin) di setiap bab atau kegiatan yang dilakukannya.

Gaya bahasa Penulis sangat apa adanya dan berbentuk seperti diari. Pengalaman yang kocak dan tidak menyenangkan pun tak luput ditulis. Informasi mengenai jam buka-tutup tempat wisata, perayaan-perayaan di Taiwan, turut diabadikan dalam foto-foto. Buku ini dikemas dengan sangat rapi baik dari segi penempatan foto, maupun keterangannya. Walaupun aku membaca dengan cepat, aku tidak merasa bingung dengan informasi yang disampaikan.

Ngomong-ngomong, di mana Jepang-nya? Ada, lho. Penulis juga mengunjungi dan mengabadikan momen ketika ia mengunjungi Doraemon Exhibition, Rumah Sakit Hello Kitty, Toko Hello Kitty, dan sebagainya. Tempat-tempat tersebut akan membuat wisatawan merasakan atmosfer berada di Jepang secara tidak langsung.

Sayangnya, salah satu hal yang aku sesalkan adalah foto-foto yang ada dalam buku ini semuanya tidak berwarna. Aku juga merasa penulis kurang memberikan informasi terkait sejarah, atau hal-hal unik di setiap tempat yang bisa menjadi poin penting alasan pembaca harus ke tempat tersebut. Mungkin akan lebih baik apabila beberapa gambar penting diberi warna dan yang lainnya tidak, atau sekalian semua diberi warna agar gambar terasa lebih “hidup”. Selain itu, foto yang tidak berwarna—dan kecil—membuat gambar menjadi buram dan tidak jelas.

Terlalu banyaknya foto makanan juga menurutku menjadi kekurangan buku ini. Akan lebih baik apabila penulis mencantumkan foto makanan yang benar-benar harus dimakan oleh setiap wisatawan yang pergi ke sana, makanan khas Taiwan, dan makanan yang memiliki keunikan dibandingkan makanan lainnya. Beberapa kali aku merasa bahwa penulis mencantumkan foto tanpa disertai deskripsi yang jelas mengenai makanan tersebut.

Meskipun begitu, buku ini sangat membantu pembaca yang ingin berlibur ke Taiwan dengan “modal” sedikit. Karena penulis juga mencantumkan alamat website informasi yang mungkin ingin diketahui pembaca, sedikit banyak hal ini membantu pembaca untuk lebih mengenal Taiwan sebelum pergi ke sana. Beberapa pilihan tempat wisata, rute perjalanan, sampai harga tiket juga membantu pembaca untuk menyiapkan uang dan menentukan hal-hal yang ingin dicoba atau tempat yang ingin dikunjungi saja. Aku rekomendasikan buku ini untuk kalian yang ingin mencoba pergi ke Jepang dengan biaya yang lebih terjangkau (baca: Taiwan), maupun untuk kalian yang sangat ingin merasakan kegembiraan berfoto bersama artis Taiwan. Hehe.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

2+5=7

Bel, mungkin di hari ini tepat 25 tahun lalu, langit sedang cerah, hujan batal turun, dan awan enggan bergumul. Sebab, hari itu ada suara ta...

Postingan Populer