Saturday 19 May 2018

[Puisi] Aroma Kematian dalam Hujan


Aku hidup dengan harapan bisa merengkuh hujan
Satu per satu menikmati bulirnya dalam pengasingan
Orang bilang, reminisensi menggedor pulang
di tiap-tiap butir bening yang turun menggelinjang



Acap kali rerintik menghujam bumi,
menguar bau kenangan yang melucuti sanubari
Gemetar tubuh dipeluk duka kehilangan
Tanda betapa menusuk aroma dan ode kematian

Kau, yang dibawa takdir sampai ke pusara
Lewat hujan, kutitipkan doa paling mesra
karena hanya ia yang mampu bicara
pada segala makhluk hingga dalam bentala
Menggantikan diri 'tuk lebur bersama nostalgia

Sebab ingatan masih mewujud sejarah
yang tumbuh subur saban rinau tiba

Malang, 2 Januari 2018


Wah, puisi paling terbaruku nih! Kemarin alhamdulillah secara kebetulan jadi juara satu lomba menulis puisi di OA Literadi di Line. Aku tidak tahu jumlah pasti pesertanya sih, yang jelas aku menang karena beruntung saja kali ya? wkwk.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

2+5=7

Bel, mungkin di hari ini tepat 25 tahun lalu, langit sedang cerah, hujan batal turun, dan awan enggan bergumul. Sebab, hari itu ada suara ta...

Postingan Populer